Cara sholat idul adha, Sholat Idul Adha merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada saat perayaan hari besar tersebut. Biasanya sholat Idul Adha dilakukan secara berjamaah di masjid atau lapangan. Akan tetapi meskipun sudah biasa melakukan sholat tersebut, faktanya banyak umat muslim yang masih belum mengerti cara sholat Idul Adha yang benar sesuai syariat dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakannya.
Oleh sebab itu, untuk menyambut datangnya hari raya Idul Adha, akan lebih baik jika Anda terlebih dahulu belajar cara melaksanakan sholat dengan rukun dan syarat yang shohih agar tahun ini perayaan hari besar tersebut menjadi lebih baik dan lebih berkah.
Cara Sholat Idul Adha dan Panduan Sebelum Melakukannya
Berikut cara sholat idul adha dan panduan sebelum melakukannya :
1. Mandi
Mandi sebelum melaksananakn sholat ied baik untuk dilakukan sebagaimana mandi sebelum sholat jumat dianjurkan. Dahulu para ulama melakukannya karena mandi dapat membersihkan diri dan baik dilakukan sebelum berkumpul dengan banyak orang. Ibnu Umar merupakan sahabat yang bersemangat dalam meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan beliau senantiasa mandi sebelum melakukan sholat ied. Mandi sebelum sholat ied bisa dilakukan sebelum atau sesudah sholat subuh.
2. Memakai Wewangian
Setelah mandi hendaknya Anda memakai wewangian apabila memilikinya. Menjaga diri tetap bersih dan rapi sebelum sholat Idul Adha dianjurkan termasuk juga menggosok gigi. Akan tetapi sebaiknya wanita tidak keluar memakai wewangian karena hal tersebut dapat menimbulkan fitnah dan sebagaimana hadist nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bahwa wanita dilarang memakai parfum saat keluar rumah.
3. Memakai Pakaian Terbaik
Hari raya Idul Adha merupakan hari besar dimana umat muslim diperintahkan untuk berbahagia dan berbangga pada hari tersebut. Salah satu cara merayakannya adalah dengan memakai pakaian terbaik meskipun bukan pakaian baru. Kebiasaan ini sudah dilakukan semenjak masa Rasulullah dan para sahabat.
Jadi pilihlah pakaian yang paling bagus yang Anda miliki untuk dipakai di hari raya Idul Adha tanpa harus membeli pakaian yang baru jika tidak mampu. Khusus bagi wanita ada baiknya untuk memakai pakaian yang biasa saja sebagaimana hal-hal yang disyariatkan untuk wanita saat keluar rumah agar tidak menimbulkan dosa untuk mereka.
4. Menunda Makan
Jika di hari raya Idul Fitri Kita dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum melakukan shola ied, pada hari raya Idul Adha justru sebaliknya. Kita dianjurkan untuk tidak makan agar setelah sholat Kita bisa menyantap daging kurban yang disembelih. Akan tetapi hal ini hanya berlaku bagi mereka yang berkurban, sebagamana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dahulu menunda makan hingga hewan kurban beliau disembelih kemudian beliau makan dengan hati hewan tersebut setelah sholat.
Apabila hewan kurban disembelih di siang hari dan masih lama menunggu hasil sembelihannya maka tidak apa-apa jika Anda makan setelah sholat ied bukan dengan hewan kurban tersebut. Selain itu bagi yang tidak berkurban maka tidak apa-apa jika makan terlebih dahulu sebelum shola tied.
Namun Anda pun diperbolehkan untuk tidak makan sebelumnya dan menunggu sampai sholat ied selesai jika tujuannya hanya untuk meniru apa yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Jika Anda berkurban di sekitar tempat tinggal maka Anda bisa bersekutu dengan para tetangga dan saudara agar mereka tidak makan sebelum sholat untuk dapat menyantap daging kurban sembelihan Anda. Hal-hal semacam ini memang perlu dipelajari selain harus mengetahui tata cara sholat Idul Adha yang baik dan benar.
5. Berjalan Kaki
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika hendak melakukan sholat ied baik Idul Fitri maupun Idul Adha selalu berjalan kaki, baik saat berangkat maupun saat pulang. Sedangkan sahabat yang mulia Ibnu Umar dimana beliau dikenal sangat meneladani perilaku Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa keluar rumahnya menuju lapangan untuk sholat ied seraya bertakbir.
Cara sholat Idul Adha ini bisa dipraktekkan karena memang pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah sangat dianjurkan untuk berdzikir memuji Allah. Mengenai cara sholat Idul Adha yang selama ini banyak ditinggalkan adalah dengan tidak melaksanakan sholat di lapangan padahal dahulu rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabat selalu melaksanakan sholat ied di lapangan kecuali jika ada udzur misalnya saat hujan.
6. Melakukan Dua Rakaat Sholat
Cara sholat Idul Adha hampir sama dengan Idul Fitri yaitu dilakukan dengan dua rakaat sholat serta tujuh kali takbir. Tujuh kali takbir dilakukan dengan tumakninah, artinya di tiap-tiap takbir ada jeda berhenti sejenak. Pada Rakaat kedua diteruskan dengan 5 kali takbir sebagaimana pada shlat Idul Fitri. Surat yang dibaca Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama adalah surat Qaf dan pada rakaat kedua surat Al-Qamar. Terkadang beliau membaca surat Al-A’la di rakaat pertama dan Al-Ghasyiah di rakaat kedua. Akan tetapi membaca surat-surat lain setelah Al-Fatihah pun tidak mengapa.
7. Khutbah
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallah berkhutbah setelah sholat ied dan tidak ada khutbah sebelumnya. Beliau pun saat berkhutbah duduk di tanah, bukan di mimbar. Beliau berkhutbah satu kali saat shola tied, berbeda dengan sholat jumat yang terdapat dua khutbah.
8. Menghadiri Sholat
Bagi para wanita yang sedang haid saat pelaksanaan sholat Idul Adha, tetap dianjurkan untuknya dating ke lapangan menghadiri sholat meskipun tidak melaksanakan. Hal ini pun berlaku bagi wanita dan anak-anak yang belum baligh. Hendaknya wanita haid memisahkan diri dari orang-orang yang sedang sholat terlebih lagi jika sholat ied dilaksanakan di masjid. Perintah menghadiri bukan berarti mereka berada di barisan orang yang sedang sholat, namun datang ke tempat yang sama dan menyaksikan pelaksanaannya.
Ada baiknya jika panduan-panduan sebelum, saat atau sesudah melakukan sholat Idul Adha dipelajari lebih mendalam bagaimana cara sholat idul adha oleh setiap kaum muslimin karena sekarang ini banyak sekali hal-hal baru yang tidak sesuai syariat namun seolah-olah dijadikan syariat. Memperbanyak ilmu agama sangatlah penting karena setiap ibadah yang dilakukan harus didasari ilmu.
Itulah beberapa panduan dan tata cara sholat Idul Adha yang semoga dapat menambah ilmu dan meningkatkan kualitas ibadah Kita. Tentunya masih banyak sekali hal-hal lain yang tidak terdapat disini mengenai sholat Idul Adha serta berbagai syariat dan sunnah-sunnah yang dianjurkan di hari besar tesebut.
Oleh karena itu sebagai umat muslim Kita tidak boleh berhenti belajar karena ilmu harus terus digali, didalami dan diulang-ulang agar tidak lupa. Sholat ied merupakan salah satu cara umat muslim merayakan hari raya, dimana hal ini merupakan ciri khas Kita yang berbeda dengan umat agama lainnya. Kita patut bersyukur dan berbangga dengan semua syariat Kita dan salah satu cara melakukannya adalah dengan tidak meniru budaya dan cara umat lain merayakan agama mereka.